Haaah... Kenapa setiap kali aku melihatnya.. Dia☆.. Selalu saja, aku terbayang kamu..
Kamu lagi.. Kamu lagi.. Lagi... dan lagi..
Hanya sekedar berkhayal... Seandainya kamu yang ada di posisi Dia☆ sekarang...
Aku tahu itu tak mungkin terjadi.. So.. Tak ada salahnya kan.. untuk berkhayal sebentar...
Jujur saja... apa yang akan kuceritakan ini... baru terjadi kemarin..
-----------------
Sore ini, seperti biasanya aku pergi ke tempat bimbel.. mengendarai motorku dengan kecepatan sedang.. Tiba-tiba macet sudah menghadang di depan mata.. Hatiku was-was..
Aku telat.. Aku telat.. Aku telat..
Kata-kata itu terus terngiang dalam kepalaku.. Seketika moodku berubah menjadi buruk.. Mataku tak henti-hentinya melirik jam tanganku.. Setengah tiga lebih tiga menit... Aku telat..!
Setelah dirasa jalanan mulai terlihat lenggang, aku langsung menaikkan kecepatan.. 60km/jam..
Memarkirkan motorku dengan tergesa-gesa... Menaiki tangga dengan tergesa-gesa... Pintu kelasku tertutup.. Nafasku terengah.. Aku telat..!!
Kuberanikan diri untuk mengetuk pintu.. Namun saat kuintip dari celah kaca pada pintu... Kelasku kosong..
Belum ada satu pun anak yang berada disana.. hanya berisi kursi-kursi yang berbaris rapi.. Hatiku lega.. Moodku berubah menjadi baik kembali..
Aku mengambil tempat duduk favoritku.. baris ketiga dari belakang.. duduk di kursiku.. dan tak lama kemudian teman satu kelasku datang.. Aku berharap Dia☆ berangkat hari ini.. Yaah... setelah kemarin ia tak memberitahuku.. Aku jadi merasa sedikit kesepian..
Guru bidang geografi telah memasuki kelas.. pelajaran dimulai... Entah kenapa, hatiku merasa was-was..
Kudengar suara pintu diketuk dan kemudian dibuka.. kusempatkan kepalaku menoleh ke belakang... Aaah... Dia☆ datang.. Hatiku seketika lega.. Aneh..
Mataku tak lepas dari setiap gerak-geriknya.. Dia☆mengambil tempat duduk di seberang kursiku.. Kulihat Dia☆ memasang wajah sedikit memelas seperti "meminta maaf" sebentar.. sebelum memasang senyumnya padaku..
Deg...
Rasa apa ini... Kurasakan wajahku mulai memanas.. Kubalas senyumnya dengan senyumku.. Lalu aku langsung mengalihkan pandanganku kearah guru di depan kelas..
Sepuluh menit.. Dua puluh menit berlalu.. Iseng, kulirik Dia☆ dari sudut mataku.. Dia☆ melirikku juga.. Dia tersenyum lagi... Manis...
Astaga... Konsentrasi Irvin.. Konsentrasi...!
Aku mulai kehilangan fokusku.. Samar kudengar suara cekikikan temanku di bangku paling belakang..
Satu jam berlalu dengan cepat.. Break sejenak.. Sebuah lagu mulai mengalun melalui speaker.. Perahu Kertas..
Aku penasaran.. Kucoba melirik kearah Dia☆... ooh oke.. Aku tak lagi melirik.. Aku menoleh padanya.. Sekedar ingin tahu, apakah ia telah selesai mencatat.. Dan Dia☆ baru saja selesai.. Dia menoleh padaku juga.. Memasang senyumnya padaku.. Aku balas senyumnya..
Rasanya seperti sedang melakukan lomba menatap seseorang sambil tersenyum.. dan siapa yang bisa menahan senyum terlama, dialah pemenangnya.. Dan sudah dapat ditebak, aku kalah.. Dia☆lah yang menang..
Deg.... Deg....
Aku pernah merasakan rasa ini.. saat melihat kamu tersenyum... walau hanya melihatmu ada di ujung sana.. dan sedang bersama seseorang..
Senyumanmu yang terlihat sangat manis.. bahkan melebihi cokelat.. dan gula-gula lainnya...
Aku merindukannya....
Dan sekarang.. Aku menemukan rasa yang sama... walau dengan orang lain.. dan dalam jarak sedekat ini..
Kurasakan seluruh ujung jariku mulai membeku.. dingin.. mungkin pengaruh dari pendingin ruangan yang ada di belakang.. Atau karena... Dia☆.... I wonder what's happening...
Lagi-lagi samar kudengar kedua temanku tertawa cekikikan di belakangku... Sial... mereka mengganggu sekali..
Aku ingin terus melihat senyumnya seperti ini... Aku ingin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar