Sabtu, 10 September 2011

Hari Ketiga StudyBanding


Sekitar jam 4.00 pagi saya dan kelompok sudah bangun untuk mengantri mandi. Sambil menunggu giliran sarapan dengan memasukan trafell bag kedalam bus duluan, daripada nanti harus berdesakan. Perut sudah kenyang saat bus mulai melaju kearah Malang, tapi kami akan mampir ke Kediri di Kampung Inggis, Pare. Karena mengantuk, saya tertidur, dan tanpa terasa sudah sampai. Ketika turun kami semua disambut oleh beberapa pengajar disana. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok lagi, dikelompok kami dipandu pengajar bernama Sholahudin, oleh Kak Sholahudin kami diajak untuk mengenalkan diri dengan bahasa Inggris, bernyanyi, tebak-tebakan, menurut saya saat yang paling lucu adalah saat kelompok kami tidak tahu harus menjawab apa pertanyaan yang ditanyakan Kak Sholahudin menggunakan bahasa Inggris, padahal jika diartikan hanya menanyakan bagaimana suasana di sekolah. Sekitar 2 jam terlewat, sudah waktunya melanjutkan perjalanan ke Malang sekalian makan siang disana, sebagian dari kami membeli souvenir yang ditawarkan dengan harga murah, sayangnya saya sedang malas membeli jadi saya menunggu didekat bus sambil memerhatikan keadaan sekitar kampong. Seluruh siswa sudah lengkap pada setiap bus dan bus segera melaju kearah Malang, saya takut pusing jadi saya lanjut tidur lagi dengan Wiwid. Akhirnya sampai juga di kota apel, Malang. Bus kami nomor 3 dan juga 4 menginap di hotel Armi. Di depan hotel kami mengantri mengambil trafell bag dan mendengarkan pembagian kamar, saya dapat kamar nomor 120. Ketika membuka pintu kamar kelompok saya berdesakkan masuk untuk menaruh trafell bag. Saya sangat kaget tiba-tiba dari kamar depan, Raeza dan beberapa murid lain menangis histeris mendesak guru untuk pindah kamar. Padahal penyebabnya hanyalah sebuah lukisan mirip-mirip orang Kalimantan, padahal menurut saya lukisannya biasa aja deh, hanya halusinasi mereka. Akhirnya kasus ini selesai, Raeza dan kelompoknya dipindah ke kamar kelompok lain yang kamarnya lebih luas. Malam mulai larut, tapi kami belum ingin tidur, akhirnya kami menyunjungi kamar teman lain untuk diajak mengobrol. Setelah puas mengobrol kami langsung lari menuju kamar karena takut kedinginan, mengunci pintu rapat-rapat agar tak ada yang mengganggu, dan tidur secepatnya agar besok tak bangun kesiangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar