Selasa, 17 April 2012

Cerita Buatanku (BAB 1)


MEMPERKENALKAN DIRI
        Tahun ajaran baru telah tiba. Hai,aku adalah anak baru yang sedang mencari kelas VIII Bilingual 2”. Ibu Any mulai memasuki kelas dan menyuruhku memperkenalkan diri.”Assalamu’alaikum teman-teman, perkenalkan namaku Risa Aswidyanti, panggil saja Risa. Aku lahir di Samarinda, 27 Oktober 1.998 . Ku harap kalian mau berteman denganku”. ”Wah,namamu indah sekali, Risa !” celetuk Irina dan Dhera hampir bersamaan. Kriiiingg…….kriiinggg…..kriiiiingg…
bel tanda istirahat telah berbunyi.
Dhera dan Irina ingin menghampiri Risa di mejanya, untuk mengajaknya bercanda bersama. Tiba-tiba Dhera dan Irina dihalangi oleh dua laki-laki yang bernama Indra dan Robi, mereka sering disebut juga “DUO PRINCE  of NAUGTHY”.  Irina mencoba melewati, tetapi tidak bisa, Dhera pun membantu Irina supaya bisa lewat, tapi sebelum Irina dan Dhera menghampiri Risa, bel tanda masuk pun menghentikan langkah mereka. Dhera , Irina, dan Risa sangat memerhatikan Bu Heni ketika mengajar Bahasa Indonesia. Tak terasa bel tanda pulang telah berbunyi.
***
       Keesokan harinya Dhera dan Irina sedang bermain di halaman belakang rumah Irina. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya, tok...tok...tok.... ”assalamu’alaikumIrina pun menjawab “wa’alaikumsalam” dan membuka pintu, RISA?!!” kata Irina sambil terkejut. ”Hai Irina….” sapa Risa, ”loh, kok kamu bisa tahu rumahku ?” Tanya Irina . ”Aku tahu rumahmu dari Bu Any”, jawab Risa, “oh, Bu Any”. Ketika Dhera datang,Risa ??!!” tiba-tiba saja Dhera pingsan. Beberapa saat kemudian,Dhera…bangun DherDhera…”  Beberapa kata yang diucapkan Irina agar Dhera bangun. Dhera pun mulai membuka matanya, “Alhamdulillah, akhirnya Dhera bangun juga” kata Irina dan Risa mengucap syukur. ”Ir, aku dimana ?Apa yang terjadi ?”  “kamu dirumahku Dher, kamu tadi pingsan gara-gara melihat Risa Dhera pun bertanya, ”Oh, iya Risa, rumahmu dimana sih ? Kok kamu bisa tahu rumah Irina ?” Tanya Dhera yang sudah siuman. Risa pun menjawab, ”Rumahku, ada di tiga rumah setelah rumahmu, dan aku tahu rumah Irina dari Bu Any”. Beberapa menit setelah berbincang-bincang bersama, ibu Irina mengajak untuk makan siang bersama. ”Eh, gimana nih besok, kan kita ada tugas kelompok , dan harus dikumpulkan kepada Bu Any”. ”Kita kerjakan bersama saja disini” kata Risa.Ide yang sangat bagus, ayo kita kerjakan bersama !” kata Dhera. Mereka pun mulai mengerjakannya bersama, dan tugasnya telah selesai mereka kerjakan.
***
     Keesokan harinya di kelas, Dhera, Irina, dan Risa sedang mengumpulkan tugas kelompok mereka. Dan lagi-lagi Indra dan Robi mengusili mereka pada jam istirahat. Pelajaran selanjutnya adalah IPA , Irina dan Dhera mempersiapkan buku IPA secara bersama-sama. Kriiiingg….kriiiiingg…..kriiiingg….bel tanda pulang telah berbunyi, seperti biasa Dhera, Irina, dan Risa berjalan pulang ke rumah masing-masing. Dipertigaan blok, mereka berpisah. Keesokan harinya tak seperti biasa Irina bangun kesiangan, ia bangun jam 06.00 pagi. Dhera dan Risa menunggu dengan sabar, “Ir, cepat dong, nanti kita telat ke sekolah !” kata Dhera sedikit tidak sabar. Sudahlah, sabar saja pasti sebentar lagi Irina selesai” Risa menghibur Dhera agar tetap sabar. Sesampainya dikelas, ternyata ada murid baru lagi yang bernama Lucyana Adelia Isadi. Kriiing….kriiingg…kriiingg….bel tanda istirahat pun berbunyi. Dhera, Irina, dan Risa mengajak Lucy berjalan-jalan sambil bercanda ria. Mereka sangat senang mempunyai teman baru lagi.”Ngomong-ngomong kita kemana lagi nih, aku sudah bosan, kata Lucy.”kembali ke kelas yuk, kayaknya bentar lagi bel masuk deh, ide Dhera.”OKELAH KALO BEGITU ” canda Irina, Risa, dan Lucy.
***
Karena sekarang adalah liburan sekolah, Dhera, Risa, Irina, dan Lucy pun memutuskan untuk mengisi liburan kali ini dengan membuat prakarya. Mereka berkumpul di rumah Lucy. “Jadi,kita mau buat apa nih hari ini?” tanya Dhera “kayaknya kita buat tempat pensil saja dari kardus, kamu punya kardus tidak Lucy?” tanya Risa “tenang saja, di rumahku ada macam-macam barang bekas yang siap didaur ulang kok J” jawab Lucy “ok, sip sip ! Ayo kita lakukan !!” jawab Irina dengan penuh semangat. “Huuffhh.....ternyata cukup melelahkan juga ya, gimana yang lain?” tanya Lucy “yup,sangat melelahkan..tapi aku bangga karena karyaku sudah jadi” jawab Irina “kami juga sudah selesai” kata Dhera dan Risa kompak “gimana jika karya kita ini kita jual? Kan lumayan menambah uang saku” ide cemerlang Risa pun kembali menghangatkan suasana yang sempat hening karena mereka terlalu serius membuat berbagai prakarya kotak pensil dari kardus “ok, tapi kita jual dimana?” tanya Irina “kalau di depan rumahku?” Lucy mengeluarkan idenya “aku setuju pada Lucy, tapi kita harus kompak menjajakan prakarya kita ini” Dhera mencoba memberikan idenya, “pastinya dong !!” jawab Risa, Irina, dan Lucy bersamaan. Mereka bahu-membahu menjajakan prakarya mereka, tak disangka setiap orang yang melewati rumah Lucy tertarik datang melihat maupun membeli prakarya buatan mereka. Sejak itu, setiap saat mereka selalu bersama kemana saja dan kapan pun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar