Setelah sekian lama kutak melihatnya☆... kini kulihat dirinya☆ hanya dalam layar kaca handphone-ku..
Tidak.. tidak.. aku tidak menelpon atau apapun yang berhubungan dengan itu..
Aku hanya menatapnya☆ dari story yang di-upload oleh salahsatu teman laki-laki-ku di SMA..
Hanya saja aku kembali teringat kejadian sebelumnya..
Tadi, ketika aku ingin mem-print tugasku, aku memang berencana untuk mampir ke sebuah mini market.. walaupun hanya sekedar membeli persediaan sarapanku untuk esok hari..
Kalian tahu, selama tiga hari yaitu Selasa, Rabu, Kamis.. aku harus selalu masuk kuliah jam 7 pagi.. padahal sebelumnya aku sebisa mungkin untuk menghindari jam itu.. tapi apalah daya, dibanding memilih jam yang akan berakhir bentrok dengan jam lain.. aku pun akhirnya pasrah saja dengan hasil jadwalku untuk 6 bulan kedepan ini..
Untuk itu.. aku mewajibkan diriku untuk selalu sedia minimal roti dan biskuit untuk menunjang perutku di pagi hari.. jangan tanya mengapa.. karena perutku memang tak bisa menerima sesuatu yang berat seperti nasi.. setidaknya sampai aku SMA dulu...
Oke kembali ke cerita...
Aku merasa sudah mengambil barang-barang yang sekiranya cukup untuk esok hari, aku pun mulai mengantri untuk membayar di kasir...
Kurasakan pikiranku mulai melayang entah kemana, saat tiba-tiba seseorang menjentikkan jarinya tepat didekat mataku.. Sontak aku terkejut dan langsung kubalikkan badanku...
"Hei Ir... pa kabar..."
Antara kaget, kesal, dan sedikit kecewa.. ternyata seseorang itu adalah teman laki-laki-ku saat SMA... teman baiknya☆...
Kaget dan kesal tentu saja karena cara dia membuyarkan lamunanku dengan paksa seperti itu..
Tapi entah kenapa ada suatu rasa kecewa.. haha... sudah kuduga...
..itu adalah suatu ketidakmungkinan untuk bertemu dengan Dia☆...Setelah berbincang singkat dengannya, aku pun melanjutkan misiku untuk mem-print tugasku...
Aku berusaha sekuat tenaga menahan lidahku untuk tidak menanyakan kabar tentangnya☆... jadi sebelum lidahku mulai berbicara, lebih baik aku pergi..
Udara malam ini sungguh terasa dingin dengan angin yang cukup kencang.. seakan ia ingin mengaburkan ingatanku tentangnya☆...
Ketika aku telah kembali ke tempatku, aku merebahkan tubuhku sejenak di kasur.. lalu duduk santai sambil menatap layar handphone-ku.. menatap gambar dan kata-kata secara sekilas.. like... scroll.. like.. scroll... like..
Kulihat story milik saahsatu teman laki-laki-ku di SMA.. kuperhatikan dengan seksama.. sambil mengulang video-nya beberapa kali.. beberapa anak yang kuperkirakan temannya sepertinya sedang asyik memainkan permainan uno..
DEG... hatiku merasakan sesuatu.. video masih terus berjalan...sampai....
Aku melihatnya☆... Dia☆ yang selama ini kurindukan... yang entah sekarang bagaimana keadaannya☆ atau apa yang sedang dilakukannya☆...
Pada saat yang sama aku juga sedang bertukar pesan dengan Dia°♢ karena tertarik dengan story-nya°♢ yang berbau cerita horor..
Tepat sesaat setelah aku selesai mengetik dan mengirim pesan padanya°♢, muncullah suatu pemberitahuan bahwa seseorang sedang melakukan video live...
Nama.... Namanya......
Nama yang tertera adalah namanya☆..
Entah kenapa saat membaca namanya☆ yang mulai live, jariku jadi ingin mengklik video live-nya☆...
Tapi saking tak kuat menahan jariku untuk tidak mengklik fotonya☆, aku malah menitikkan air mata...
Aku... Aku benar-benar merindukannya☆.... iya.. aku tidak bohong..
Aku benar-benar ingin melihat wajahnya☆... sebentar saja... iya.. aku takkan bohong..
Aku tak butuh kata-kata bahwa rindu itu berat, biar aku saja...
Aku sudah terbiasa melakukannya.. menahannya... perasaanku..
Lebih baik aku menahan perasaanku yag lebih mudah kulakukan, dibanding mengklik video live-nya☆, yang jelas aku ketahuan secara terang-terangan bahwa aku menontonnya☆.. dan aku tak tahu apa yang akan kulakukan atau katakan jika suatu saat aku bertemu dengannya☆...
Aku terus-menerus menahan diriku bukan? Iya.. tidak apa-apa..
Aku tidak apa-apa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar