A little piece memorial... about you..
Memorial disini aku artikan sebagai kenangan.. jadi..
Sebuah pecahan kecil kenangan tentang kamu..
Sampai sekarang, aku masih berusaha untuk melupakanmu.. yaah.. setidaknya meng-"enyah"-kanmu dari pikiranku..
Walaupun aku tahu kalau itu adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan.. -_-
Aku berusaha untuk mencairkan hatiku yang sebelumnya sempat membeku karenamu.. Tapi tak berhasil..
Lain hal lagi, ketika aku berada di kelas.. dan dia☆ ada disana.. --mungkin-- memandangku, aku merasa kalau... ada yg lain.. ada hal lain yang terjadi... dia☆ tersenyum.. Aku merasakan hatiku seakan mulai sedikit demi sedikit mencair...
Tapi saat aku kembali melihatmu... walau kamu berada diujung sana... Aku merasakan rasa berat.. berat sekali di hatiku... merasakannya kembali membeku.. kembali mengeras...
Ini aneh.. ..dan sakit..
Aku ingin kembali merasakan kehangatan yang sama saat ada seseorang yang menyayangiku.. merasa disayangi.. merasa dicintai.. dibutuhkan.. diingat..
Rasanya sekarang aku tak merasakan hal yang sama setelah aku bertemu denganmu.. Kenangan bersamamu tak bisa begitu saja aku enyahkan.. karena aku sudah menganggapmu sebagai salahsatu orang yang penting.. didalam pikiranku..
Setelah melihat foto itu.... .. ... ... ..
Remuklah semua tembok yang sudah kubangun dengan kokoh.. tembok harapanku.. Menjadi suatu hantaman yang berhasil menohok jantungku.. menohok hatiku... Semuanya hancur...
Tidak.. Tidak semuanya hancur.. Aku masih bisa membangunnya lagi.. dengan bahan dasar yang berbeda.. dengan bentuk yang berbeda.. menjadi hasil yang berbeda.. mungkin bisa dengan tambahan perekat dengan dia☆... Mungkin... Aku harap bisa..
Karena.. Hidupku masih panjang.. Aku tak mau mati disini.. Aku tak mau menyerah disini..
Tapi salahsatu teman dekatku kembali mengusik.. mengusik ketenanganku dalam membangun tembok harapan baruku..
Tidak akan sesulit ini dalam membangun tembokku.. kecuali saat teman dekatku itu mengirimkan sebuah video ke sebuah forum chat pribadi..
Aku terdiam...
Aku melihat wajahmu... Wajahmu yang sangat kurindukan untuk kulihat dari jarak dekat... Setiap gerak-gerikmu tak lepas dari pandanganku dalam video berdurasi 1 menit itu...
Aku merasakan rasa ini lagi... Rasa yang sama saat aku pertama kali membangun tembok harapan itu... Dan rasa ini terasa lebih menyakitkan..!
Aku tak tahu kenapa.. Tapi ini rasanya sakit..
Tembokku yang belum jadi.. Kembali runtuh.. menjadi kepingan yang lebih kecil.. Kepingan kenanganku denganmu...
Aku yakin ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memulihkannya lagi..
Aku butuh perekat yang lebih banyak..! Aku butuh dia☆..! Tapi aku tahu dia☆ takkan cukup.. bagaimana ini..... .. ... .... ..
Aku ingin hidup normal seperti manusia lainnya..!! Salahkah..!?
--------
Es ist wie das Spiel mit Bauklötzen
Ich mauere mit Steinen vorsichtig
Es ist wie das Spiel mit Bauklötzen
Ich sehe meinen leeren Baukasten an
Du brichst meine Mauer arglos mit schmutzigen Händen
An jenem Tag war es ein sehr feuriges Abendrot
Ich versteckte die Bauklötze vor dir
traurige Erinnerung an meine Kindheit
Ist das der Zerstörer oder der Schöpfer?
Mit der Glut des Hasses schwenken wir die Schwerter
Ist das unser Schicksal oder unser Wille?
Wir werden kämpfen, bis dieser heiße Wind unsere Flügel nimmt
Ich tue nichts in den Baukasten
Ich will nichts verlieren
Ich versteckte die Bauklötze vor dir
Ich mauere wieder mit Steinen vorsichtig
---
Seperti sedang bermain dengan balok susun
Perlahan-lahan kubangun tembok pelindung dengan batu susun
Seperti sedang bermain dengan balok susun
Aku melihat kotak isi batu susun yang kosong
Dengan lugunya kau menghancurkan tembokku dengantanganmu yang kotor
Pada hari itu ada matahari terbenam yang menyala-nyala
Kusembunyikan balok susunku darimu
Kenangan yang pedih di masa kecilku
Apakah dia seorang penghancur atau seorang pencipta?
Dengan kebencian yang membara, kita mengayunkan pedang
Apakah ini takdir atau kehendak kita?
Mari kita berjuang, hingga angin yang ganas merebut sayap kita
Aku tidak menaruh apapun ke dalam kotak isi balok susunku
Aku tidak ingin kehilangan apapun
Kusembunyikan balok susunku darimu
Perlahan-lahan kubangun kembali tembok pelindung dengan batu susun
-------------Bauklötze----
Aku akan berusaha untuk bangkit kembali..
Bersemangat lagi.. Hidup kembali..
Aku akan berusaha membangun kembali tembok harapanku...
Dengan.. Atau tanpa dia☆.. Ataupun tanpamu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar