Kamis, 25 September 2014

[CHSI] Tentang Dia dan juga Aku

"Dia" disini bukan kamu... jadi kamu tak perlu ge er...
  Aku sudah mylai bosan untuk membicarakanmu... karena kamu terasa sangat jauh dari jangkauan penglihatan mata dan batinku...

  Kali ini aku hanya akan menjadi orang kedua.. pendamping orang pertama... dia... sahabatku... teman terbaikku...
  Seharusnya aku menulis ini kemarin.. tapi karena aku sakit kepala yang cukup parah.. aku pun tidur lebih awal.. oke... cukup basa- basinya...

  Wajahnya kini terlihat begitu muram dari biasanya...
  Dia yang biasanya selalu memberiku semangat dan keceriaan... Kini ia hanya dapat duduk bertopang dagu.. Sesekali kepalanya menempel diatas meja...
  Pasti terasa sangat baginya untuk menjalani kehidupan sekolahnya yang sangat edan ini...
    Menjadi sekertaris MPK...
   Menjadi manajer marketing Student Company...
  Menjadi anggota Rohis sekolah...
Menjadi anggota Dewan Ambalan...
Sungguh ketat kegiatan yang ia jalani...
  Kadang aku berpikir...  Apakah ia sadar, betapa aku sangat mengkhawatirkan kondisinya...
  Terutama kondisi batinnya... Yang terus menerus diperintah oleh guru bagian kesiswaan...
    Ya... Saat ini sekolahku sedang dilanda kebingungan... Karena pada angkatanku kali ini... Mendapat giliran saat penilaian akreditasi sekolah...
      Sialan.... Malang sekali nasib angkatan kali ini...
   Jika sekolah sampai mendapat akreditasi B... Guru-guru sudah berulang kali menakuti bahwa kami akan melaksanakan ujian dengan menumpang pada sekolah lain...
   Jika hal itu sampai terjadi... Itu akan menjadi mimpi yang amat sangat buruk bagiku... bagi seluruh angkatanku... dan bagi tiga generasi berikutnya...

  Aku sengaja tidak menyebutkan namanya... ini privasiku... dia sahabatku... yang sangat berharga bagiku...
  Kemarin... Saat ia kembali dari melaksanakan tugas MPK... ia meletakkan tempat pensil cokelatnya diatas meja... Aku masih ingat akan hal itu... Tapi aku tak ingat... di meja manakah ia meletakkannya...
  Dan... Entah kenapa.... Tempat pensil cokelat kesayangannya... Hilang begitu saja...
  Dia mengatakan padaku.. bahwa didalam tempat pensil itu.. berisi catatan MPK yang harus ia ketik dan segera dikumpulkan secepatnya...
  Aku berusaha membantunya mencari... Dimulai dari tempat-tempat yang terlihat... Hingga ke tempat yang hampir sangat kecil kemungkinan ditemukan... Dan hasilnya nihil....
    Aku sangat menyesal... Aku tak dapat menjadi sahabatnya yang baik...
Aku tak dapat menemukannya...

  Begitu bodohnya aku.... Bagaimana ia dapat memanggilku sahabat... jika aku saja, tak dapat menjadi sahabat yang baik baginya...
    Aku begitu merasa bingung.... Aku selalu bertanya pada Allah... aku ingin dapat berguna dimatanya... Ingin sekali...

  Sampai saat ini... dan sampai detik ini... tempat pensil cokelatnya... Belum juga ditemukan...
  Kepalaku begitu pusing karena kelasku belum juga mendapatkan kepastian tentang dibagikannya jadwal UTS minggu depan yang tinggal hitungan hari lagi...
   Ya... Kepalaku sangat pusing... Aku menjabat sebagai sekertaris satu bulan ini... Pengurus kelasku yang begitu bodoh dan tak tahu diuntung... Keparat mereka semua... Hanya aku, sekertaris dua, bendahara dua, dan wakil lah... Yang paling WARAS...
   Masalah mading kelas..?? Hah... apanya yang membantu??!! Dasar ketua kepala batu..!! Itu jelek, tahu..! Bisa-bisanya ya, antara semak satu dan yang lain itu ada sela yang kalau dilihat itu, nggak banget...
  Itu dapat menurunkan martabat kelas kita, dasar bodoh... Kelas kita itu, sudah hampir dipandang sebelah mata oleh kelas-kelas lain..!! Sudah hampir dipandang sebagai kelas ter-freak...
     TAHU TIDAK..??!!
Hahhah.... Aku yakin kamu si ketua pasti takkan peduli dan takkan tahu akan hal itu... Cih...
  Kerjamu hanya memerintah dengan semena-mena bak Raja Louis XIV Perancis... Hanya ingin memerintah... dan sedikit bekerja...
   Melimpahkan kekuasaanmu pada wakilmu yang sudah sangat bekerja keras...
   Melimpahkan semua tugas bendahara (mem-fotocopy) padaku si sekertaris kacungmu... sialan...

  Hahhahh... belum lagi ini sudah mendekati akhir bulan... Setiap kelas diwajibkan membuat laporan kegiatan kelas... Yang tentu saja itu merupakan tugasku sebagai sekertaris kacung si ketua... sekertaris dua alias bawahanku, hanya aku suruh untuk mencatat hal-hal kecil... mencatat hasil ulangan... hanya itu... hahhahh... Lalu tugasku..?? Ya.. tugasku menumpuk saat ini... Rasanya aku sudah hampir mati... bersama dengannya.. sahabatku...
   Bahkan sudah beberapa hari ini... Badanku dan dia meriang... Panas.... Dingin... begitu seterusnya.... Alhamdulillah... Segala puji untuk Allah yang masih memberi kami kekuatan untuk menjalankan tugas sekolah...

  Ya Allah... kumohon... Berikan aku dan sahabayku kekuatan untuk menjalankan setiap tugas yang dibebankan kepada kami sebaik-baiknya... Tak perlu lagi ada tugas yang menumpuk di punggung kami, Ya Allah.... Aku sangat memohon pada-Mu... Kami sudah lelah... sangat lelah... Kuatkan kami... Kuatkan kami...
          Amin...

Kamis, 18 September 2014

[CHSI] Kelas

  Judul yang agak aneh dan berbeda...
Aku merasa lebih bebas... bebas melakukan semua hal sesuka hati...
  Aku tak lagi merasakan sesuatu saat kita berdekatan... aku sangat berterimakasih pada Allah...
  Pikiranku sudah terasa lebih lapang sekarang... walau tugas sekolah masih senantiasa menumpuk dan membuatku pusing tujuh keliling...
Tapi setidaknya... pikiranku lapang karena aku tak perlu lagi memikirkanmu... iya.. kamu..
   Kamu yang kini benar-benar jauh diujung sana...

  Percaya atau tidak... sekarang aku sedang berada di kelasku... kelas yang sudah kududuki kurang lebih tiga bulan ini...
  Guru..??  Ah.. tenang saja... beliau sedang tidak bertugas mengajar... masalah MTQ katanya...
  Tugas..?? Hhh... Tentu saja ada... Sedang dalam proses pengerjaan.. ya.. Proses...
  Aku sedang mengerjakannya... tapi... tak sepenuhnya... ini tugas yang sulit.... karena melibatkan imajinasi untuk mengarang...
        Aku lelah....
Memerhatikan teman-teman yang lain...
yang menulis...
mengobrol...
memainkan laptop...
membaca novel... masih banyak lagi..

  Lagi-lagi aku bingung.... kurasakan kaki ku mulai kesemutan... dan lama kelamaan mulai mati rasa..
  Ahh.... kaki ku yang malang...
Sayangnya aku sudah pw dalam posisi ini...
  Teman terbaikku sedang tak di sampingku.. suntuk katanya...
  Rasanya aku ingin pulang lebih cepat hari ini... tapi itu tak mungkin...
  Ada pendalaman materi setelah pelajaran inti selama hampir 8 jam...
Pusing..? Iya..  Lelah..? Iya..  Mengantuk..? Sangat...

   Aku ingin menutup mataku sejenak... membiarkan kaki ku yang masih mati rasa... membiarkan imajinasiku melayang jauh hingga membuatku bermimpi indah...

Aku ingin.......

Rabu, 10 September 2014

[CHSI] Kini...

  Kini kusadari...
Kamu memang bukan untukku...
Terbukti, bahwa Allah telah berhasil menghapus perasaan ini...
  Yang dulu.. sangat ingin kuungkapkan padamu.. Tapi..
  Kini aku sudah membuangnya.. Membuang semua perasaan yang dulu selalu menyelubungi otak dan pikiranku dengan wajahmu...
  Perasaan itu juga yang sempat menggerogoti hatiku dengan rasa cemburu... Yang hampir mematahkan hubungan persahabatanku dengan dia.. Teman terbaikku...

  Allah benar-benar membersihkan semua bekas luka yang kubuat, karena rasaku padamu...  membasuhnya dengan air suci-Nya.. lalu membalutnya perlahan dengan perban kasih sayang-Nya...
  Pada awalnya memang terasa sangat menyakitkan.. saat mengetahui bahwa kamu memang bukanlah untukku... bukan milikku juga..
  Dan seiring dengan waktu... Aku mulai bisa melepasmu... membiarkanmu terbang bebas di angkasa yang telah diberi batas tertentu...

  Kini.. kamu pun telah banyak berubah... Kini kamu terlihat begitu cuek.. dan acuh tak acuh... terutama padaku...
    Apakah ini cara Allah untuk memberi tahuku... kalau kamu bukan untukku..??

  Aku... Aku masih ingin memiliki rasa itu... rasa berdegup kencang saat menatapmu... rasa penasaran akan kehidupanmu... rasa ketika jantungku berhenti 1-2 detik setiap kita berdekatan...
  Aku masih ingin merasakannya... lagi..
Aku akan berusaha keras apapun.. asalkan kamu mau menganggap aku ada... Sebagai sahabatmu lagi... Seperti dulu lagi... Setidaknya sebagai teman dekatmu...

  Bahkan.. Kamu memberikan aku syarat untuk melakukannya...
  Namun entah kenapa.. Aku merasa sedikit janggal dengan syarat yang kamu berikan...

"...Kamu harus bisa bersosialisasi/bergaul seperti teman dekatku..."

  Aku langsung terbayang wajah sahabatku... iya, teman terbaikku...
Lagi-lagi dia yang pertama muncul di kepalaku..
   Aku bermaksud menanyakan.. kira-kira siapa teman dekatmu yang bisa ku jadikan contoh nyata... Ini saran dari sahabatku...
  Kamu menjawabnya... Aku membacanya... ada sedikit kejanggalan...

  "€£¥₩, ₩¥£€, £¥€₩..."

  Tiga nama yang ku kenal... kecuali nama ketiga... nama teman dekatmu yang sekelas denganmu...
  Dia juga yang membuat jawabanmu menjadi janggal...

  Aku bermaksud ingin menanyakan ada apa dengan temanmu itu.. nama ketiga yang kamu sebutkan.. kenapa.. apa yang dia lakukan untuk bergaul...
       "Cari tahu sendiri aja..."
Jawabanmu benar-benar penuh dengan teka-teki yang aneh...

  Kembali ku ingat... Saat kamu lontarkan lelucon... ah.. sebenarnya itu lelucon atau bukan...
  Tapi aku sudah mulai melupakannya... membiarkan ingatanku hanyut bersama air mataku... Aku sudah tak ingin mengingatnya lagi... Itu semua begitu penuh dengan teka teki yang membuatku pusing..

     Aku butuh istirahat... Istirahat yang panjang...
   Untuk kembali memulihkan sistem kerja otak...
  Tanpa sedikit pun memikirkan kamu... atau memikirkan dia, dia, dan dia...
Para tugas sekolah yang kian bertambah... semakin membebani punggungku...
    Aku merasa sakit sekarang..  sangat sakit...

Aku butuh istirahat... Istirahat yang panjang....

Selasa, 02 September 2014

[CHSI] The Shadow...

  Kepalaku pusing...
Aku memikirkan begitu banyak hal..
Tugas... Kehidupan rumahku... dan kamu..
  Ya Allah... Mengapa aku masih saja memikirkannya..?

  Aku harus segera keluar dari dunia yang tak nyata ini... Ku mohon.. Seseorang... Tolong bangunkan aku... Sadarkan aku...
  Kamu bukan milikku... Bukan untukku...
Aku bersyukur.. Allah sudah mulai mengikis rasa stroberi ini dari hatiku...
  Jantungku sudah tak berdetak kencang lagi.. Saat aku melihatmu..
  Hanya masih terasa.. Sepertinya jantungku tak berdetak satu detik, saat aku melihatmu...

  Kamu makin terasa jauh... Jauh di ujung samudera.. Dia.. Teman dekatku... Sekaligus teman baikku... Teman terbaik... disini.. saat ini..
  Dia selalu berusaha membangunkan aku... Menyadarkan aku akan dunia yang luas ini..
    Tapi...
Dia juga yang sekaligus bisa membuatku masuk dan mendekam di angan-anganku... Berada jauh di alam bebas angkasa.. tanpa perlu takut akan jatuh...

  Kembali ku maki otakku... Otak yang suka membuat spekulasi sendiri... Menaruh curiga pada orang lain..
   Aku takut... Apakah ini termasuk berprasangka buruk..?
  Kamu... Otakku menaruh curiga padamu..
  Otakku mengatakan kalau kamu.. terasa begitu jauh...  Itu karena..
  Kamu sengaja menghindariku... bagai aku adalah orang yang mengidap penyakit menular...
  Dengan alasan yang dimanipulasi otakku.. kalau kamu ingin mendekatkan  aku dengan temanmu... dia.. orang keempat..

  Teman dekatmu.. sekaligus teman baikmu.. yang ada di kelasku.. Mulai membuatku risih...
  Beberapa kali ia memisahkan aku dengan teman terbaikku.. Ia juga yang hampir membuat aku ketahuan, kalau aku memiliki perasaan spesial padamu..
  Walaupun ia mengatakan, hanya untuk bercanda padaku.. berusaha menggelitik pikiranku..
  Apa ia tahu... kalau aku memerhatikanmu..?

  Aku melihatmu... berjalan dengan santai... dan.. Aku terkejut...
  Ya Allah... ku harap ini bukan zina mata dan pikiran..
  Kamu terlihat begitu menawan.. dengan jas almamater mu... dilengkapi dengan dasi...
    Dasi milik siapakah yang kamu pakai..?

  Ku sikut teman terbaikku.. dan dia hanya tertawa kecil.. menarikku kembali ke dunia nyata... Dan dia berhasil..
  Ku kedipkan mataku beberapa kali.. Aku sudah kembali sadar...

      Kamu bukan milikku...
    Aku tidak lagi berstatus sebagai sahabat, setidaknya itu yang kamu buat secara halus padaku...
   Aku sepertinya hanya teman jauh bagimu, yang secara tidak langsung kamu lakukan... 
  Aku hanyalah bayangan bagimu...
Terlihat dari caramu melihatku.. tak lagi sama saat kita berada di kelas sebelum ini..

   Kamu seperti melihat jauuuhh sekali.. seperti menerawang sesuatu yang ada dibelakangku...

  HEY...!!
AKU ADA DISINI..!!  TEPAT DI DEPANMU..!!

    Mengapa kamu tidak melihatku...??! Secara sengaja.. ataupun tidak..
Aku ingin berteriak...!! Aarrgghh...!!!

  Tetapi itu tak mungkin... Itu percuma...

  Karena kamu tidak melihatku...

Aku hanya bayangan... Bagimu...