"Dia" disini bukan kamu... jadi kamu tak perlu ge er...
Aku sudah mylai bosan untuk membicarakanmu... karena kamu terasa sangat jauh dari jangkauan penglihatan mata dan batinku...
Kali ini aku hanya akan menjadi orang kedua.. pendamping orang pertama... dia... sahabatku... teman terbaikku...
Seharusnya aku menulis ini kemarin.. tapi karena aku sakit kepala yang cukup parah.. aku pun tidur lebih awal.. oke... cukup basa- basinya...
Wajahnya kini terlihat begitu muram dari biasanya...
Dia yang biasanya selalu memberiku semangat dan keceriaan... Kini ia hanya dapat duduk bertopang dagu.. Sesekali kepalanya menempel diatas meja...
Pasti terasa sangat baginya untuk menjalani kehidupan sekolahnya yang sangat edan ini...
Menjadi sekertaris MPK...
Menjadi manajer marketing Student Company...
Menjadi anggota Rohis sekolah...
Menjadi anggota Dewan Ambalan...
Sungguh ketat kegiatan yang ia jalani...
Kadang aku berpikir... Apakah ia sadar, betapa aku sangat mengkhawatirkan kondisinya...
Terutama kondisi batinnya... Yang terus menerus diperintah oleh guru bagian kesiswaan...
Ya... Saat ini sekolahku sedang dilanda kebingungan... Karena pada angkatanku kali ini... Mendapat giliran saat penilaian akreditasi sekolah...
Sialan.... Malang sekali nasib angkatan kali ini...
Jika sekolah sampai mendapat akreditasi B... Guru-guru sudah berulang kali menakuti bahwa kami akan melaksanakan ujian dengan menumpang pada sekolah lain...
Jika hal itu sampai terjadi... Itu akan menjadi mimpi yang amat sangat buruk bagiku... bagi seluruh angkatanku... dan bagi tiga generasi berikutnya...
Aku sengaja tidak menyebutkan namanya... ini privasiku... dia sahabatku... yang sangat berharga bagiku...
Kemarin... Saat ia kembali dari melaksanakan tugas MPK... ia meletakkan tempat pensil cokelatnya diatas meja... Aku masih ingat akan hal itu... Tapi aku tak ingat... di meja manakah ia meletakkannya...
Dan... Entah kenapa.... Tempat pensil cokelat kesayangannya... Hilang begitu saja...
Dia mengatakan padaku.. bahwa didalam tempat pensil itu.. berisi catatan MPK yang harus ia ketik dan segera dikumpulkan secepatnya...
Aku berusaha membantunya mencari... Dimulai dari tempat-tempat yang terlihat... Hingga ke tempat yang hampir sangat kecil kemungkinan ditemukan... Dan hasilnya nihil....
Aku sangat menyesal... Aku tak dapat menjadi sahabatnya yang baik...
Aku tak dapat menemukannya...
Begitu bodohnya aku.... Bagaimana ia dapat memanggilku sahabat... jika aku saja, tak dapat menjadi sahabat yang baik baginya...
Aku begitu merasa bingung.... Aku selalu bertanya pada Allah... aku ingin dapat berguna dimatanya... Ingin sekali...
Sampai saat ini... dan sampai detik ini... tempat pensil cokelatnya... Belum juga ditemukan...
Kepalaku begitu pusing karena kelasku belum juga mendapatkan kepastian tentang dibagikannya jadwal UTS minggu depan yang tinggal hitungan hari lagi...
Ya... Kepalaku sangat pusing... Aku menjabat sebagai sekertaris satu bulan ini... Pengurus kelasku yang begitu bodoh dan tak tahu diuntung... Keparat mereka semua... Hanya aku, sekertaris dua, bendahara dua, dan wakil lah... Yang paling WARAS...
Masalah mading kelas..?? Hah... apanya yang membantu??!! Dasar ketua kepala batu..!! Itu jelek, tahu..! Bisa-bisanya ya, antara semak satu dan yang lain itu ada sela yang kalau dilihat itu, nggak banget...
Itu dapat menurunkan martabat kelas kita, dasar bodoh... Kelas kita itu, sudah hampir dipandang sebelah mata oleh kelas-kelas lain..!! Sudah hampir dipandang sebagai kelas ter-freak...
TAHU TIDAK..??!!
Hahhah.... Aku yakin kamu si ketua pasti takkan peduli dan takkan tahu akan hal itu... Cih...
Kerjamu hanya memerintah dengan semena-mena bak Raja Louis XIV Perancis... Hanya ingin memerintah... dan sedikit bekerja...
Melimpahkan kekuasaanmu pada wakilmu yang sudah sangat bekerja keras...
Melimpahkan semua tugas bendahara (mem-fotocopy) padaku si sekertaris kacungmu... sialan...
Hahhahh... belum lagi ini sudah mendekati akhir bulan... Setiap kelas diwajibkan membuat laporan kegiatan kelas... Yang tentu saja itu merupakan tugasku sebagai sekertaris kacung si ketua... sekertaris dua alias bawahanku, hanya aku suruh untuk mencatat hal-hal kecil... mencatat hasil ulangan... hanya itu... hahhahh... Lalu tugasku..?? Ya.. tugasku menumpuk saat ini... Rasanya aku sudah hampir mati... bersama dengannya.. sahabatku...
Bahkan sudah beberapa hari ini... Badanku dan dia meriang... Panas.... Dingin... begitu seterusnya.... Alhamdulillah... Segala puji untuk Allah yang masih memberi kami kekuatan untuk menjalankan tugas sekolah...
Ya Allah... kumohon... Berikan aku dan sahabayku kekuatan untuk menjalankan setiap tugas yang dibebankan kepada kami sebaik-baiknya... Tak perlu lagi ada tugas yang menumpuk di punggung kami, Ya Allah.... Aku sangat memohon pada-Mu... Kami sudah lelah... sangat lelah... Kuatkan kami... Kuatkan kami...
Amin...