Hai... para pembaca yang tidak pernah singgah dan membaca posting-anku... Hai semuanya...
Aku kembali masih dengan nada-nada kegalauan terdengar di telingaku.. mungkin juga telah terrekam dengan baik di otakku..
Aku disini.. sebenarnya ingin.. mengatakan bahwa..
Aku... ingin menginggatmu..lagi...
Aneh ya?? Bingung..? Sama, saya juga -_-
Entah kenapa sekarang... rasanya... hatiku.. terasa membeku..
Dingin..
Kamu bisa mengeceknya dari tanganku.. pasti akan terasa dingin..
Teman-teman sekelasku tak ada yang benar-benar menyadarinya..
Hahahhah.... Apa mereka semua masih bisa disebut teman..??! Cih...
Aku mulai merasa muak dengan mereka semua..
Teman itu tidak mementingkan dirinya sendiri..! Teman itu selalu menerima apa adanya..! Teman itu selalu bersatu..! Teman itu adalah sebuah lambang kekompakan..! Teman itu satu untuk semua..! Teman itu tidak seenaknya memutuskan sesuatu sendiri..! Teman itu........ peka....!!
Aku tak tahu lagi, apa yang harus ku tulis.. Aku sudah berusaha untuk... yah.. setidaknya aku terus mencoba untuk percaya... pada mereka.. Tapi.. saat itu... Kalian dengan gampangnya, menghancurkan kepercayaanku.. hehheh... Dengan gampangnya..!
Sudahlah.. Aku ingin melupakan kejadian sialan itu..
Kembali ke konteks awal..
Aku... ingin mengingatmu... lagi..
Aku.. benar-benar berharap.. Kita.. bisa dekat kembali seperti dulu..
Aku ingin sekali...
Aku ingin kembali merasakan kehangatan dari senyumanmu... Rasa hangat di pipiku yang memerah... Rasa yang teramat aneh saat pupil mata kita bertemu... Jantungku yang berdetak dua kali lebih kencang...
Sungguh... Aku merindukan itu semua..
Oke... Ku rasa.. air mataku baru saja jatuh di pipi..
Hangat..
Tapi tidak sehangat saat kamu terakhir kali tersenyum padaku..
Aku melihatmu.. Kamu adalah orang yang sangat kuat.. really strong person.. that I'd ever seen...
Kini... aku tak bisa melihatmu tersenyum sehangat dulu.. Entah kemana perginya.. ke antah berantah, mungkin..?
Kamu dekat dengannya sekarang.. Setidaknya yang membuatku agak geli dan mungkin... lega?
Bukan dengan teman baikku.. tapi dengannya.. teman sekelasmu.. yang.. menurutku cukup mendalami kehidupan boyband asal negeri ginseng itu..
Kamu dianggap sebagai kakak laki-laki yang terbaik baginya.. Itu yang ku tahu dari pengakuannya di media sosial..
Dari mulai kamu yang mau menerimanya di rumahmu.. Sudah mau mendengarkan setiap kegelisahan hatinya.. memberinya motivasi.. hingga berlembar-lembar tisu yang ia terima..
Aku hanya bisa mengatakan bahwa.. Aku bangga.. Karena aku pernah dekat denganmu.. dan menjadikanmu sebagai motivasiku.. Motivasi hidup, lebih telatnya..
Tapi kini... aku bingung.. apa.. atau siapa yang bisa ku jadikan sebagai motivasi.. Aku merasa.. sebenarnya untuk apa, aku masih sanggup pergi ke sekolah.. menatap puluhan guru berdiri di depanku.. dan....
Untuk apa aku masih bertahan...?
Aku... bersyukur... sangat bersyukur.... padamu Ya Allah..
Engkau masih membiarkan aku untuk membuka mataku dipagi hari.. membiarkan aku bernapas.. dan masih bisa bertahan sampai saat ini..
Masih bolehkah aku untuk.. mencairkan hatiku.. yang sudah cukup lama membeku ini..
Aku sudah lelah.. untuk diam.. berdiam diri dari keramaian.. berdiam diri.. darimu...
Bolehkah aku kembali dalam khayalanku saat kita dekat...?
Bolehkah aku.. kembali membangun tembok pertahananku yang dulu sempat kamu hancurkan..?
Bolehkah aku.. hidup bahagia....?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar