*flashback*
Tiba-tiba terdengar suara yang
sangat aneh.
Kruyuuuukkk......*flashback off*
”Suara apa tadi ?” tanya Kid sambil
melihat sekeliling dengan kebingungan.
“E....sepertinya aku permisi keluar dulu,”
kata Hana kemudian
“ada apa Hana chan? Sakit perut ?”
tanya Kid sambil menatap Hana khawatir dan dijawab Hana dengan anggukkan
kepalanya.
“Ku temani ya ?” tawar Kid
“hah ?! T...Tidak usah repot-repot
Kiddo kun. Aku bisa sendiri kok,” jawab Hana mengelak.
“Tidak apa Hana chan. Kid akan
menjagamu dengan baik,” kata Shinigami-sama kemudian
“NANI ??!! bisa-bisanya anak dan
bapaknya satu pikiran??!!” gerutu Hana dalam hati dan disambut muka kemenangan
milik Kid.
Saat Kid dan Hana berjalan beriringan
di lorong, dan Kid menggenggam tangan Hana erat, suara aneh itu kembali
terdengar.
Kruyuuuk......
Hana pun langsung berlari sekencang-kencangnya menuju kantin.
“Hana chan!! Tunggu..!!” kejar Kid.
“Gomenne....aku pergi dulu~!!” teriak
Hana yang semakin jauh dari Kid.
Hana pun segera memesan makanan di tempat pemesanan di kantin.
“Aduuuhh.....lapeeerr~”
Hana pun segera mengambil makanannya dan duduk disalahsatu meja di kantin
Shibusen.
“Nyaaamm.....nyaamm....”
Dalam sekejap, makanan itu pun habis dilahap oleh Hana seorang. Saat sedang
meneguk minumannya, Kid dengan terengah-engah menghampiri Hana.
“hhh...hh....Hana...chan...kalau
lapar, larinya memang tak tertandingi..hh..hhh...” kata Kid yang langsung duduk
disamping Hana.
“Gomenne Kiddo kun. Kalau
perutku lapar, ia seperti memberiku kekuatan untuk berlari kearah suatu makanan
dan langsung melahapnya tanpa memperdulikan apapun lagi~” jelas Hana dengan
muka polos.
“Itu sebebnya, kau tidak
memesankan makanan untukku,” kata Kid mulai bercanda
“Yep... Eh..!! n..nggak
kok, aku membawakanmu ini” jawab Hana agak gelagapan sambil menaruh sekotak
makanan dan minuman pada Kid.
“Kau yang bilang, jika kau
lapar, kau tak peduli apapun. Tapi ini..??” tanya Kid
“Tak tahu juga. Tiba-tiba
saat aku melihat makananku, mukamu langsung muncul dikepalaku. Dan aku pun
memesankan makananmu,” jawab Hana sambil meringis
“Hana chan, apa kau
tahu...saat aku mencoba berlari mengajarmu tadi, aku juga merasa lapar,
dan...makanan yang kau pesankan ini....adalah makanan yang sedang ku bayangkan
tadi !!” kata Kid kaget. Begitu pun Hana
“Itu tidak mungkin Kiddo kun...” sergah Hana
“mungkin saja Hana chan. O iya!! Mungkin saat aku membayangkan tadi,
bayangan dalam pikiranku otomatis masuk dalam pikiranmu...” Kid mulai
mengemukakan jalan pikirannya
“tapi itu kurang masuk akal Kiddo kun...” Hana masih ingin menyergah saat..
“tapi kau telah memakai kalung pemberianku, Hana chan...dan kau sekarang
tidak bisa menyergah fakta ini kan..??” jawab Kid sambil mengangkat kedua
alisnya.
DEG
Sekelebat percakapan di “death room” mendadak muncul kembali dan suara Kid
mulai memenuhi kepalanya.
*flashback*
“Ada cinta dan kasih
sayang untukmu. Didalam kalung ini juga
ada kekuatan baru khusus untukmu, kita bisa berkomunikasi tanpa diketahui siapa
pun, hanya hati kita yang akan mendengar dan hanya otak kita berdua saja yang
berpikir. Jadi, jika kamu merindukanku atau dalam bahaya, jangan berbisik
ke cincin. Bisikan saja lewat hati ke
kalung ini, aku pasti mendengarnya dan akan segera menuju ke tempatmu
berada,” bisik Kid menggoda di telinga Hana.
*flashback off*
Hana baru saja merekam kembali suara milik Kid. Mendengarkannya
lekat-lekat.
“Apa kau lupa dengan apa
yang ku katakan tadi di ‘death room’ ??” tiba-tiba suatu suara terdengar jelas
di kepalanya. Tapi entah kenapa orang-orang disekitarnya tak mendengar suara
ini, padahal suara ini cukup keras.
Hana melirik Kid sejenak. Terlihat Kid menaikkan alisnya dengan muka santai
seakan mengatakan sesuatu.
DEG
Hana kembali sibuk dengan pikirannya sendiri.
“Itu suara Kid !!”
Ketika terdengar suara hatinya itu, seakan muncul sebuah lampu diatas
kepalanya.
“Gomenne Kiddo kun...aku sedikit pelupa” kata Hana dalam hati
“tak apa-apa, aku mengerti kok. Kalau kau lapar, kau tak akan mempedulikan
sekitarmu..” suara hati Kid masuk ke dalam kepalanya.
“oh iya, arigato karena kamu sudah memesankanku makanan,” tambah Kid sambil
mendekatkan wajahnya pada Hana dan mengecup bibirnya pelan dan lembut.
Hana dan Kid bertatapan cukup lama. Dalam keheningan...
“Ayo, kita kembali ke ‘death room’, aku takut ayah akan khawatir pada
kita.”
TBC
Iniii diaaa.....part lima untuk kaliaaan!! *tebar komik* hnay untuk kalian niii....ku bela-belain publish part 5 ini~~ *nangis terharu* #abaikan naahh....tunggu part 6 yah~
Tunggu part 6 yah,karna nanti akan banyak adegan hentai-nya,hihihi....siapa nih yang suka sama yg hentai-hentai...?? nanti baca part 6 yah~~ *BOW* *berubah jadi kucing*
TBC
Iniii diaaa.....part lima untuk kaliaaan!! *tebar komik* hnay untuk kalian niii....ku bela-belain publish part 5 ini~~ *nangis terharu* #abaikan naahh....tunggu part 6 yah~
Tunggu part 6 yah,karna nanti akan banyak adegan hentai-nya,hihihi....siapa nih yang suka sama yg hentai-hentai...?? nanti baca part 6 yah~~ *BOW* *berubah jadi kucing*
Lanjuuut, tpi sejak kpa km jdi hentai ? apa karna km sering di yuriin ama medu-chan ? hehehe, lanjut yahh pokoknya
BalasHapus