Minggu, 29 Juli 2012

~DEATH KISS~ (PART 3)

<Rate : 15th>

Kuburan “Hook Cemetery”
“Wuuiihh....tak seperti yang ku bayangkan akan terjadi pertarungan di tempat seperti ini,” ujar Black Star, ”tapi tentu saja tidak masalah denganku ! Black Star yang tak terkalahkan !!” lanjutnya.
“Dimana kau zombi !! Keluarlah !! Ayo kita bertarung !! Yahahahaha!!” ucap Soul frustasi dan tidak terima karena dia harus mengikuti pelajaran tambahan di kuburan.

“Seumur-umur aku belum pernah melakukan ini.....tanganku bisa bergerak, kakiku bisa bergerak......tapi aku tidak bisa bangun...,” ujar Mika sedikit merasa frustasi. Tiba-tiba...
GREEEESSSS.....!!! Sid-sensei muncul dari dalam tanah sambil mencengkeram kayu tajam dan mencengkeram kaki Mika, “apa kau takut ??!! APA KAU TAKUT HEH ??!!” teriaknya sambil mengacungkan kayu tajam tersebut, “Mika !!” ucap Soul seraya berubah menjadi scythe—sabit— dan mengenai Sid-sensei yang kemudian melepaskan cengkeramannya dari kaki Mika.
“Selamat datang..... Mika..... Soul..... Black Star...... Tsuki..... ohayo..... konichiwa...... konbanwa....... hidup jadi terasa lebih indah saat kau menjadi zombi,” kata Sid-sensei seraya mencabut batu nisannya dari tanah. “Tsuki, berubah !” perintah Black Star, “haik,” jawab Tsuki menurut.  “Ayo kita selesaikan ini dengan keren,” ujar Soul.
***
“APA KAU TAKUT ??!!” tanya Sid-sensei dengan garang, “kalau begitu, kita mulai pelajaran ini !!” lanjut Sid-sensei. Soul kini sudah berada digenggaman Mika.
“Kill....dong.....ding....dong.....” Sid-sensei bersenandung. Saat Sid-sensei mengarahkan batu nisan kearah Mika dengan sekuat tenaga, Mika memasang Soul dengan gerakan bertahan. Dengan sigap Black Star langsung melemparkan sabit berantainya—alias Tsuki— tepat menghambat batu nisan tersebut, Sid-sensei yang merasa serangannya ditahan, lalu menarik rantai Tsuki dan menendang Black Star ke udara kemudian menghempaskannya ke tanah, “LIVING END !!!” teriak Sid-sensei.
“Black Star !!” teriak Mika khawatir, “sekarang giliranmu. Pelajaran telah selesai, dan sekarang waktunya untuk mati !,” kata Sid-sensei, tapi tiba-tiba Black Star bangkit kembali dalam keadaan kepala yang sedikit berdarah.
“Hei ! Apa maksudmu berkata aneh seperti itu, heh !? Yang kau lakukan hanya mengganganggu murid-murid dan membuat kekacauan,” ujar Black Star seraya melemparkan sabit Tsuki berantainya kearah kanan dan kiri Sid-sensei secara bergantian setelah Black Star berdiri dengan tegap. Sid-sensei terlihat agak terkejut dan tak sempat menghindar.....
“DAN AKU AKAN MEMBERESKAN MASALAH INI, KARENA NAMAKU ADALAH.....BLACK STAR !!” kata Black Star yang menendang perut Sid-sensei.
 ”Sial, dia menendang pusat energiku!” ucap Sid-sensei dalam hati. Sid-sensei agak termundur sedikit dari posisinya semula. “Tsuki, jadi shuriken!” ujar Black Star. “Haik,” jawab Tsuki seraya merubah diri menjadi shuriken.
 Setelah Tsuki berubah menjadi shuriken, Black Star lalu melemparkannya kepada Sid-sensei yang berada di udara. Sid-sensei lalu menginjak shuriken tersebut untuk menahan badan dan melompatkan diri kearah Mika yang menggenggam Soul, “dia datang Mika. Bersiaplah !” ucap Soul mengingatkan, ”ya !” jawab Mika cepat.
“LIVING END !!!” ucap Sid-sensei yang bangga karena merasa telah membunuh Mika dan Soul. “Sadarlah Sid-sensei !! Apa yang kau lakukan sekarang ini adalah salah ! Cepatlah kembali ke jalan yang benar !!” ucap Mika sedikit serak. Sid-sensei hanya sempat terkejut, karena kemudian Mika mengayunkan kakinya yang lalu mengenai muka Sid-sensei.
Dan Mika menghempaskan Sid-sensei menggunakan kakinya, kemudian sedikit berlari menjauh. CTEK !!! Mika memasang Soul dengan gerakan waspada, begitu pun Black Star. “Mika, bagaimana kalau kita melakukannya?” tanya Soul misterius, “melakukan apa?” tanya Mika balik. “Tentu saja melakukan resonansi jiwa,” jawab Soul santai, “tapi kita belum pernah melakukan itu sebelumnya, bagaimana kalau gagal?” ujar Mika serius. “Tidak akan terjadi apa-apa, kau....dan aku. Pasti bisa melakukannya,” jawab Soul memantapkan Mika. Mika berpikir sejenak. “Oke,” jawab Mika yang kemudian memutar Soul dan bersiap.
“TAMASHI NO KYOMEI !!!” ucap Mika dan Soul bersamaan. “WITCH HUNTER !!!” teriak Mika sambil mengayunkan Soul, SSEEERRRRRR ~...... “eeehh..??!! AAA !!” karena di kuburan bertanah becek, Mika pun terpeleset.
“AAAAAAAAAAA !!!!!!!!!!!” Black Star berteriak panik sambil menghindar dari tebasan dasyat Witch Hunter milik Mika. “APA YANG KAU LAKUKAN ??!! KAU MENCOBA MEMBUNUHKU HAH !!??” teriak Black Star tak karuan karena degup jantungnya yang terlalu cepat. “Ini semua salah Soul, DASAR BAKA !!” bentak Mika. “APA ??!! Tidak bisa !! Kau kan yang salah, KAMU YANG BAKA !!” bentak Soul tak terima.
“MATI SAJA SANA !!” lanjut Soul. “MATI !!?? KAMU SAJA YANG MATI !!” bentak Mika lagi, “aku hampir lupa menyelesaikan misi ini,” ujar Mika seraya berlari menuju Sid-sensei, “dan ingin segera menyelesaikan ini dengan cepat juga !!” lanjut Mika sambil mengayunkan Soul kearah Sid-sensei.
Sid-sensei pun menghilang dalam sekejap kedalam tanah, ”menghilang ?!” ucap Mika, “bukan. Dia bersembunyi kedalam tanah,” jawab Soul. “HYAAAAHH !!!” Tiba-tiba Sid-sensei melompat muncul dari belakang Mika membawa kayu tajam....
CRIIINGG !!! Black Star muncul menghadang gerakan Sid-sensei dan menyelamatkan Mika, saat Black Star mengayunkan sabit berantainya – alias Tsuki – kearah Sid-sensei, Sid-sensei pun menghilang kedalam tanah lagi. “Sial, dia kedalam bawah tanah lagi !!” umpat Soul.
***
“Black Star dan Mika memang Meister yang kuat,” kata Shinigami-sama. “Iya ayah. Kau benar. Tapi siapa dalang dari semua ini ?” tanya Kid, “dalangnya adalah Meister pertama DeathSchythe —ayah Mika—,“ jawab Shinigami. “Namanya adalah Profesor Stein,” lanjut Shinigami-sama.
 “Seberapa kuat, Shinigami-sama ?” tanya Hana. “Hana chan~ kau tak perlu memanggilku dengan formal begitu, panggil saja dengan ‘ayah’. Profesor Stein adalah Meister terkuat yang dimiliki oleh Shibusen. Dia bisa bertarung tanpa Weaponnya dengan sangat lihai dan tak mudah terkalahkan,” jawab Shinigami-sama panjang lebar.
“Berarti, dia kuat sekali ! Terimakasih penjelasannya, Shin.....maksudku ayah,” jawab Hana, “lama-lama pasti kau bisa terbiasa kok, tak perlu sungkan,” ujar Kid.
“Bolehkah....?” tanya Kid sambil melirik Hana beberapa menit kemudian, “bolehkah apa, Kiddo kun?” tanya Hana balik. “Jawab dulu. Boleh atau tidak,” jawab Kid dengan mimik misteriusnya.....
                                                                     TBC
*Apa yang akan dijawab oleh Hana.....? Apa yang akan Kid lakukan selanjutnya?Bagaimana dengan Mika, Soul, Black Star, dan Tsuki..? 
Tunggu di part 4~...


*Weeee~~~ ketemu lagi nih di part ketiga!! Gimana rasa ff-nya (maksud loe?!)
Bagus gak ff-nya...?? aneh ya? ya udah deh....selamat meresapi ff-nya (?) ~~
*Ingat ya, yang mau kritik...pakailah bahasa yang sopan~ Jangan asal frontal~
*Oceh deh basa-basinya.....sampai jumpa di part berikutnya~~
POFF !!! *berubah jadi kucing* *tebar bunga(?)* 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar