Kuburan “Hook Cemetery”
“Wuuiihh....tak seperti yang ku bayangkan akan terjadi
pertarungan di tempat seperti ini,” ujar Black Star, ”tapi tentu saja tidak
masalah denganku ! Black Star yang tak terkalahkan !!” lanjutnya.
“Dimana kau zombi !! Keluarlah !! Ayo kita bertarung !! Yahahahaha!!”
ucap Soul frustasi dan tidak terima karena dia harus mengikuti pelajaran
tambahan di kuburan.

“Seumur-umur aku belum pernah melakukan ini.....tanganku bisa
bergerak, kakiku bisa bergerak......tapi aku tidak bisa bangun...,” ujar Mika
sedikit merasa frustasi. Tiba-tiba...
GREEEESSSS.....!!! Sid-sensei muncul dari dalam tanah sambil
mencengkeram kayu tajam dan mencengkeram kaki Mika, “apa kau takut ??!! APA KAU
TAKUT HEH ??!!” teriaknya sambil mengacungkan kayu tajam tersebut, “Mika !!”
ucap Soul seraya berubah menjadi scythe—sabit— dan mengenai Sid-sensei yang
kemudian melepaskan cengkeramannya dari kaki Mika.
“Selamat datang..... Mika..... Soul..... Black Star...... Tsuki.....
ohayo..... konichiwa...... konbanwa....... hidup jadi terasa lebih indah saat
kau menjadi zombi,” kata Sid-sensei seraya mencabut batu nisannya dari tanah.
“Tsuki, berubah !” perintah Black Star, “haik,” jawab Tsuki menurut. “Ayo kita selesaikan ini dengan keren,” ujar
Soul.
***
“APA KAU TAKUT ??!!” tanya Sid-sensei dengan garang, “kalau
begitu, kita mulai pelajaran ini !!” lanjut Sid-sensei. Soul kini sudah berada
digenggaman Mika.
“Kill....dong.....ding....dong.....” Sid-sensei bersenandung.
Saat Sid-sensei mengarahkan batu nisan kearah Mika dengan sekuat tenaga, Mika
memasang Soul dengan gerakan bertahan. Dengan sigap Black Star langsung
melemparkan sabit berantainya—alias Tsuki— tepat menghambat batu nisan
tersebut, Sid-sensei yang merasa serangannya ditahan, lalu menarik rantai Tsuki
dan menendang Black Star ke udara kemudian menghempaskannya ke tanah, “LIVING
END !!!” teriak Sid-sensei.
“Black Star !!” teriak Mika khawatir, “sekarang giliranmu.
Pelajaran telah selesai, dan sekarang waktunya untuk mati !,” kata Sid-sensei,
tapi tiba-tiba Black Star bangkit kembali dalam keadaan kepala yang sedikit
berdarah.
“Hei ! Apa maksudmu berkata aneh seperti itu, heh !? Yang kau
lakukan hanya mengganganggu murid-murid dan membuat kekacauan,” ujar Black Star
seraya melemparkan sabit Tsuki berantainya kearah kanan dan kiri Sid-sensei
secara bergantian setelah Black Star berdiri dengan tegap. Sid-sensei terlihat agak
terkejut dan tak sempat menghindar.....
“DAN AKU AKAN MEMBERESKAN MASALAH INI, KARENA NAMAKU
ADALAH.....BLACK STAR !!” kata Black Star yang menendang perut Sid-sensei.
”Sial, dia menendang
pusat energiku!” ucap Sid-sensei dalam hati. Sid-sensei agak termundur sedikit
dari posisinya semula. “Tsuki, jadi shuriken!” ujar Black Star. “Haik,” jawab
Tsuki seraya merubah diri menjadi shuriken.
Setelah Tsuki berubah
menjadi shuriken, Black Star lalu melemparkannya kepada Sid-sensei yang berada
di udara. Sid-sensei lalu menginjak shuriken tersebut untuk menahan badan dan
melompatkan diri kearah Mika yang menggenggam Soul, “dia datang Mika.
Bersiaplah !” ucap Soul mengingatkan, ”ya !” jawab Mika cepat.
“LIVING END !!!” ucap Sid-sensei yang bangga karena merasa
telah membunuh Mika dan Soul. “Sadarlah Sid-sensei !! Apa yang kau lakukan
sekarang ini adalah salah ! Cepatlah kembali ke jalan yang benar !!” ucap Mika
sedikit serak. Sid-sensei hanya sempat terkejut, karena kemudian Mika
mengayunkan kakinya yang lalu mengenai muka Sid-sensei.
Dan Mika menghempaskan Sid-sensei menggunakan kakinya,
kemudian sedikit berlari menjauh. CTEK !!! Mika memasang Soul dengan gerakan
waspada, begitu pun Black Star. “Mika, bagaimana kalau kita melakukannya?”
tanya Soul misterius, “melakukan apa?” tanya Mika balik. “Tentu saja melakukan
resonansi jiwa,” jawab Soul santai, “tapi kita belum pernah melakukan itu
sebelumnya, bagaimana kalau gagal?” ujar Mika serius. “Tidak akan terjadi
apa-apa, kau....dan aku. Pasti bisa melakukannya,” jawab Soul memantapkan Mika.
Mika berpikir sejenak. “Oke,” jawab Mika yang kemudian memutar Soul dan
bersiap.
“TAMASHI NO KYOMEI !!!” ucap Mika dan Soul bersamaan. “WITCH
HUNTER !!!” teriak Mika sambil mengayunkan Soul, SSEEERRRRRR ~...... “eeehh..??!!
AAA !!” karena di kuburan bertanah becek, Mika pun terpeleset.
“AAAAAAAAAAA !!!!!!!!!!!” Black Star berteriak panik sambil
menghindar dari tebasan dasyat Witch Hunter milik Mika. “APA YANG KAU LAKUKAN
??!! KAU MENCOBA MEMBUNUHKU HAH !!??” teriak Black Star tak karuan karena degup
jantungnya yang terlalu cepat. “Ini semua salah Soul, DASAR BAKA !!” bentak
Mika. “APA ??!! Tidak bisa !! Kau kan yang salah, KAMU YANG BAKA !!” bentak
Soul tak terima.
“MATI SAJA SANA !!” lanjut Soul. “MATI !!?? KAMU SAJA YANG
MATI !!” bentak Mika lagi, “aku hampir lupa menyelesaikan misi ini,” ujar Mika
seraya berlari menuju Sid-sensei, “dan ingin segera menyelesaikan ini dengan
cepat juga !!” lanjut Mika sambil mengayunkan Soul kearah Sid-sensei.
Sid-sensei pun menghilang dalam sekejap kedalam tanah,
”menghilang ?!” ucap Mika, “bukan. Dia bersembunyi kedalam tanah,” jawab Soul.
“HYAAAAHH !!!” Tiba-tiba Sid-sensei melompat muncul dari belakang Mika membawa
kayu tajam....
CRIIINGG !!! Black Star muncul menghadang gerakan Sid-sensei dan
menyelamatkan Mika, saat Black Star mengayunkan sabit berantainya – alias Tsuki
– kearah Sid-sensei, Sid-sensei pun menghilang kedalam tanah lagi. “Sial, dia
kedalam bawah tanah lagi !!” umpat Soul.
***
“Black Star dan Mika memang Meister yang kuat,” kata
Shinigami-sama. “Iya ayah. Kau benar. Tapi siapa dalang dari semua ini ?” tanya
Kid, “dalangnya adalah Meister pertama DeathSchythe —ayah Mika—,“ jawab
Shinigami. “Namanya adalah Profesor Stein,” lanjut Shinigami-sama.
“Seberapa kuat, Shinigami-sama
?” tanya Hana. “Hana chan~ kau tak perlu memanggilku dengan formal begitu,
panggil saja dengan ‘ayah’. Profesor Stein adalah Meister terkuat yang dimiliki
oleh Shibusen. Dia bisa bertarung tanpa Weaponnya dengan sangat lihai dan tak
mudah terkalahkan,” jawab Shinigami-sama panjang lebar.
“Berarti, dia kuat sekali ! Terimakasih penjelasannya, Shin.....maksudku
ayah,” jawab Hana, “lama-lama pasti kau bisa terbiasa kok, tak perlu sungkan,”
ujar Kid.
“Bolehkah....?” tanya Kid sambil melirik Hana beberapa
menit kemudian, “bolehkah apa, Kiddo kun?” tanya Hana balik. “Jawab dulu. Boleh
atau tidak,” jawab Kid dengan mimik misteriusnya.....TBC
*Apa yang akan dijawab oleh Hana.....? Apa yang akan Kid lakukan selanjutnya?Bagaimana dengan Mika, Soul, Black Star, dan Tsuki..?
Tunggu di part 4~...
*Weeee~~~ ketemu lagi nih di part ketiga!! Gimana rasa ff-nya (maksud loe?!)
Bagus gak ff-nya...?? aneh ya? ya udah deh....selamat meresapi ff-nya (?) ~~
*Ingat ya, yang mau kritik...pakailah bahasa yang sopan~ Jangan asal frontal~
*Oceh deh basa-basinya.....sampai jumpa di part berikutnya~~
POFF !!! *berubah jadi kucing* *tebar bunga(?)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar